Al-Qur'an Tentang Demokrasi
Al-Qur'an |
Hallo sobat blogger kali ini saya mau share nih artikel + file presentasinya alias power point tentang hubungan antara Islam dan demokrasi berdasarkan ayat dalam Al-Qur'an
Sebelum menginjak lebih jauh tahu gak sih kalian apa yang dimaksud dengan demokrasi itu ? ya, demokrasi merupakan sistem pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, sesuai dengan asal katanya yaitu demos dan cratos.
Nah terus bagaimana hubungan antara Islam dengan Demokrasi ? Demokrasi adalah pemerintahan rakyat, kekuatan tertinggi terletak pada rakyat. Demokrasi identik dengan yang namanya Kebebasan dan juga Persamaan derajat. Akan tetapi demokrasi hanya mengatur urusan dunia saja. sedangkan islam mengatur urusan baik dunia maupun akhirat.
Demokrasi dan islam memiliki beberapa persamaan antara lain:
Sebelum menginjak lebih jauh tahu gak sih kalian apa yang dimaksud dengan demokrasi itu ? ya, demokrasi merupakan sistem pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, sesuai dengan asal katanya yaitu demos dan cratos.
Nah terus bagaimana hubungan antara Islam dengan Demokrasi ? Demokrasi adalah pemerintahan rakyat, kekuatan tertinggi terletak pada rakyat. Demokrasi identik dengan yang namanya Kebebasan dan juga Persamaan derajat. Akan tetapi demokrasi hanya mengatur urusan dunia saja. sedangkan islam mengatur urusan baik dunia maupun akhirat.
Demokrasi dan islam memiliki beberapa persamaan antara lain:
- Keduanya sama-sama mengutamakan persamaan Hak dan kewajiban
- mengutamakan musayawarah dalam memutuskan/mengambil keputusan untuk kepentingan bersama
- Mengutamakan kesamaan kedudukan atau Tidak ada Kasta
- Mengutamakan keseimbangan (Lahir-Batin, Dunia-Akhirat)
- Demokrasi cakupannya hanya sampai batas kehidupan di dunia saja sedangkan islam sampai akhirat
- Kekuasaan tertinggi demokrasi berada di tangan rakyat, sedangkan dalam islam kekuasaan tertinggi adalah Allah SWT.
- Tempat kembalinya urusan dalam demokrasi adalah pada suara terbanyak, sedangkan dalam islam urusan kembali kepada Allah SWT.
- kebebasan dalam demokrasi mutlak, sedangkan tidak dalam islam
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ”(QS Ali Imran : 159)
Isi kandungan dari ayat tersebut adalah:
Allah SWT menjelaskan bahwa setiap manusia hidup di dunia tidak terlepas dari problem dan persoalan yang dihadapi. Untuk itu mereka harus dapat memecahkan masalah tersebut. Dalam surat Ali Imran ayat 159 dijelaskan, harus dengan mencontoh dan mengambil teladan dari nabi Muhammad SAW yaitu dengan cara lemah lembut berdasarkan rahmat Allah SWT, setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah. Orang yang selalu bersikap keras dalam menghadapi masalah akan dijauhi dalam pergaulan.
Kalau kita mempunyai persoalan, sedang kita sudah memecahkannya dengan cara bermusyawarah yang kita kehendaki maka kita serahkan saja kepada Allah SWT apa hasil yang akan dicapai nanti. Hal yang penting, selalu menyepakati sesuatu melalui bermusyawarah, yaitu semua pihak harus teguh dengan pilihan kesepakatannya, bukan menyesali hasil pilihan. Allah SWT pasti akan membela mereka yang telah bersikap istiqamah dan bertawakal kepada Allah.
Allah berfirman dalam QS As Syuura ayat 38
Artinya:
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”(QS Asy Syura : 38)
Isi kandungan dari ayat tersebut adalah:
Dalam ayat tersebut Allah menyerukan agar umat Islam mengesakan dan menyembah Allah SWT. Apabila mereka menghadap masalah maka harus diselesaikan dengan cara bermusyawarah. Rasulullah SAW sendiri mengajak para sahabatnya agar mereka bermusyawarah dalam segala urusan, selain masalah-masalah hukum yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Persoalan yang pertama kali dimusyawarahkan oleh para sahabat adalah khalifah. Karena nabi Muhammad SAW sendiri tidak menetukan siapa yang harus jadi khalifah setelah beliau wafat. Akhirnya disepakati Abu Bakarlah yang menjadi khalifah.
Sekian dulu dari saya... terimakasih atas kunjungannya semoga bemanfaat :D
nih buat pptnya
0 komentar :
Post a Comment